Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Ekspresi Kaca dan Citra Kota

Kaca sudah sedemikian rupa akrabnya dengan kegiatan kita sehari-hari. Selalu saja ada kaca di dalam setiap rumah baik sebagai elemen penghias ruang, perabot, hingga penutup ruangan seperti pintu dan jendela. Dan ketika kaca dihubungkan dengan masalah arsitektur, khususnya di tengah ruang-ruang terbuka kota, kaca mampu menafikan dan meredam kekakuan dan kepongahan sosok bangunan beton, seperti gedung bertingkat tinggi, yang kaku keras tak ramah. Kaca mampu mendobrak kebekuan suasana kota dengan membuka kontak visual antara ruang di dalam bangunan dengan halaman ruang luarnya. Dengan daya dan kekuatannya itu, ia menegaskan ironi dualismenya, yaitu dibalik kerentanan fisiknya sendiri kaca mengemuka ke kawasan pusat kota menjadi totem-totem baru yang tidak kalah ganasnya memengaruhi gaya hidup lingkungan urban. Mengatasi kuatnya pengaruh bangunan kotak sabun berbahan beton di era 60-an. Kekuatan kaca ada di balik kerentanannya yang tak tahan getar, benturan, dan pemuaian. Karena rentannya,

Merefleksi Arsitektur YB Mangunwijaya

Pendekatan perancangan arsitektur memiliki dimensi yang hampir tanpa batas. Setiap sekolah arsitektur memiliki keyakinannya masing-masing, dan lalu mengembangkannya agar memperoleh legitimasi dari berbagai pihak. Bagi arsitek, membuat ruang adalah tujuan nyata, namun merangkai bentuk tak kalah peliknya. Mulai dari mengolah dan memberdayakan bahan atau menarik garis merah dari sejarah yang melingkupinya sah-sah saja, dan hal itu akan selalu menjadi perbincangan tiada henti. Maka membahas pendekatan perancangan menjadi penting, namun dari mana memulai, dan bagaimana melakukannya adalah bagian yang relatif sulit namun amat berharga. Apatah dikata, kita sering terjebak oleh metoda kerja yang telah dilakukan oleh para arsitek besar, yang menghasilkan karya megah, dengan argumentasinya yang tak terbantah. Dan kemudian ketika kita memraktekkannya ternyata kita hanya sekadar menjadi pengikutnya belaka. Di sekolahan, bila mahasiswa tak sepaham dengan dosen, seringkali menjadi masalah besar pul

Besi Bekas Menjadi Mebel yang Khas

Teras belakang rumah merupakan tempat bersantai keluarga yang paling nyaman, baiknya diletakkan seperangkat kursi santai. Akan tetapi kalau hujan teras tersebut tempias air hujan, selain itu jika pagi hingga siang hari terkena sinar matahari. Bagaimanakah pilihan kursi yang nyaman serta tahan terhadap panas dan hujan. Bagaimana bila bentuk kursi yang terlihat santai tetapi nyaman untuk duduk berlama-lama. Tentu harganya yang tidak terlalu mahal dan masih terjangkau... Ada bagian rumah yang paling sering menjadi tempat berkumpul anggota keluarga, salah satunya teras belakang. Di tempat tersebut seringkali berlangsung kegiatan yang beragam, mulai dari sekadar duduk bersantai, hingga tempat berkumpul dan bermainnya teman2 sekolah putra putri kita. Beragamnya aktivitas membutuhkan perabot yang mudah digeser, diubah layout -nya, dan bahkan dikosongkan, tanpa harus kehilangan kekhasan dan daya tariknya. Pilihan perabotnya tentu akan mengutamakan kenyamanan pemakainya dalam bersantai

Mebel Urban; Ringkas dan Rasional

Ingin memiliki perabot yang ringkas karena ruang-ruang di rumah sangat terbatas. Ingin punya ruang yang fleksibel, karena secara berkala membutuhkan ruang-ruang yang bisa untuk berkumpul banyak teman, seperti pengajian, arisan, misalnya. Berikut kiatnya: Perabot ringan dan mudah dipindah nampaknya akan menyenangkan karena ruang bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Perabot knock down sekarang, yang banyak dijual di toko, mudah dirakit ulang tetapi rata-rata berat dan tidak baik kalau keseringan digeser-geser.   Kemudahan memasang ulang, dan memindah perabot dari ruang ke ruang lain di dalam rumah makin dibutuhkan mengingat kepraktisan. Beberapa desainer interior mengajukan rancangan yang memiliki kemudahan-kemudahan tersebut sebagai bagian penting dari manajemen memasarkannya. Kepraktisan sebuah mebel dapat dijumpai dalam beberapa kemungkinan. Pertama, perabot tersebut berbahan ringan, sehingga tanpa harus dibongkar mudah dipindah-pindahkan. Kedua, pemindahan mudah dilakukan

Mebel yang Menyesuaikan Ruangnya

Setelah selesai merenovasi rumah banyak sisa kayu. Macam kayunya berbeda-beda, ada yang baik dan ada yang berupa papan-papan bekas. Sebaiknya dimanfaatkan untuk apa, karena setelah ruangannya bertambah lalu perlu tambahan perabotan juga. Apakah kayu bekas yang berbeda jenis dan ukuran bisa dibuat perabotan yang baik sehingga kelihatan seperti baru beli di toko mebel?  Kayu yang baik kita gunakan untuk bagian perabot yang mendapatkan beban atau sebagai struktur rangka utamanya. Sedangkan kayu yang lebih rendah kualitasnya untuk bidang pengisi saja sehingga tidak harus menahan beban. Gunakanlah bahan finishing yang sama karena setiap jenis bahan akan menghasilkan tekstur yang berbeda, maka jika warnanya sudah beragam sebaiknya teksturnya dibuat yang sama. Agar kelihatan serasi, matching , harus ada elemen-elemen ruang yang menyatukan tema dan kesan, sehingga suasana ruang terjaga seperti yang kita ingini. Perabot yang beragam tersebut perlu direncanakan secara tematik, baik warna